PERCOBAAN 3
MODULUS ELASTISITAS
1.
Tujuan
Menentukan modulus elastisitas zat padat
2.
Alat
dan Bahan
a. Beban yang bervariasi 100 - 5000 g
b. Mistar
c. Mikrometer
d. Jangka sorong
e. Tonggak penyangga
f. Kawat nikelin
g. Kawat tembaga
3.
Dasar
Teori
Elastisitas
Suatu benda dapat mengalami perubahan ketika sebuah gaya diberikan
padanya. Salah satu bentuk perubahan tersebut adalah perubahan panjang. Sifat
benda dimana benda yang akan kembali ke bentuk semula ketika gaya yang bekerja
pada benda itu dihilangkan disebut sifat elastisitas benda. Elastisitas dapat
didefinisikan sebagai kemampuan benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera
setelah gaya yang bekerja pada benda
tersebut dihilangkan (Giancolli, 1998). Sifat elastik kearah panjang dari suatu
benda diketahui dari besar konstanta elastisitas panjang bahan yang biasa
disebut modulus Young.
Tegangan dan Regangan
Tegangan tarik menyatakan kekuatan dari gaya yang menyebabkan
penarikan sebuah kawat yang biasanya dinyatakan dalam bentuk gaya per satuan
luas (Sears dan Zemansky, 2004)
(1)
dengan F adalah gaya yang diberikan
pada kawat. Bila penampang kawat
berbentuk lingkaran, maka luas penampang kawat dapat dinyatakan dalam
diameter,
(2)
Berbagai percobaan pada pertambahan panjang
kawat ∆L kecil menunjukkan bahwa pertambahan panjang kawat sebanding
dengan berat beban atau gaya yang diberikan pada kawat tersebut,
(3)
dengan k adalah konstanta. Persamaan
(3) disebut hukum Hooke. Persamaan tersebut ternyata berlaku untuk semua materi
padat, tetapi hanya sampai batas tertentu, karena jika gaya yang bekerja
terlalu besar, logam meregang terlalu besar dan akhirnya patah. Gambar 1
menunjukkan grafik yang khas pertambahan panjang terhadap gaya yang diberikan
pada logam sampai suatu titik yang disebut batas proporsional. Batas
proporsional merupakan batas perubahan kemiringan pada grafik F terhadap
∆L, dan disebut juga batas linier. Pada daerah elastik, grafiknya berupa
garis lurus. Setelah melewati batas linier ini grafik menyimpang dari garis
lurus. Besar pertambahan panjang ∆L tidak hanya bergantung pada gaya
yang diberikan padanya, tetapi juga pada bentuk benda dan ukurannya.
Gambar 1. Grafik gaya yang diberikan terhadap pertambahan panjang
(Giancoli, 1998).
Percobaan menggunakan kawat baja halus dan
besi menunjukkan bahwa molekul-molekul pada kawat begeser satu sama lain segera
setelah beban melampaui batas elastik, dan bahan berubah menjadi plastis
(Nelkom dan Parker, 1987). Ketika pertambahan panjang masih berada pada batas
elastik, yaitu ketika hukum Hooke masih berlaku, atom yang mengalami sedikit
pergeseran akan kembali ke posisi semula jika gaya yang diberikan dihilangkan.
Regangan tarik (e) adalah perubahan relatif panjang sebuah kawat yang
mengalami tegangan tarik ,
(4)
Hubungan
antara tegangan dan regangan merupakan bentuk kesebandingan satu sama
lain,
(5)
dengan s adalah tegangan, konstanta kesebandingan E
adalah modulus Young, dan e adalah regangan. Dari persamaan (1), (4) dan (5)
diperoleh:
Jika pada kawat vertikal diberikan beban
bermassa m, maka gaya berupa gaya berat F = mg, sehingga :
(7)
Apabila kawat dipasang pada posisi
vertikal yang kemudian diberi beban dengan massa m, maka akan diperoleh
hubungan sebagaimana persamaan (7). Grafik pertambahan panjang DL terhadap
massa beban yang digantungkan m akan linier pada daerah elastis, dengan
kemiringan
Dalam menentukan modulus Young, E dapat digunakan kawat (tembaga, besi,
nikelin, atau yang lain) kecil, dengan mengamati pertambahan panjang kawat
ketika kawat ditarik dengan sebuah gaya. Gaya diberikan dengan cara memberi
beban pada ujung kawat. Metode yang digunakan dapat dengan mengamati ∆L
dengan panjang kawat mula-mula dan diameter tetap tetapi massa beban divariasi,
atau dengan mengamati ∆L dengan massa beban dan diameter tetap tetapi panjang kawat mula-mula
divariasikan.
LANGKAH
PERCOBAAN:
1. Periksa jenis bahan kawat yang akan
digunakan.
2. Ukurlah diameter kawat dengan mikrometer,
panjang mula-mula, pasanglah kawat pada statif yang kuat dan persiapkan beban
untuk memberikan gaya pada kawat.
3. Catatlah panjang kawat pada posisi
tersebut, dimana kawat harus terpasang vertikal dan seluruh kawat dalam keadaan
lurus.
4. Tambahkan beban secara bertahap
(penambahan 500 gram), ukur panjang kawat. Lakukan sampai beban 2,5 kg
5. Ambil beban, secara bertahap dan tunggu
sekitar 15 detik. Setelah itu catat panjang kawat. Lakukan sampai semua beban
dilepaskan.
6. Hitung penambahan panjang kawat saat
penambahan beban dan saat beban dikurangi sampai habis.
TUGAS
PENDAHULUAN
Cari artikel yang berhubungan
dengan judul praktikum yang akan dilakukan
LAPORAN
- Hitung tegangan dan regangan tarik pada setiap langkah penambahan dan pengurangan beban.
- Buatlah grafik hubungan antara tegangan dan regangan tarik. Tentukanlah persamaan garis dari grafik tersebut dan tentukanlah Modulus Young bahan.
- Jelaskan daerah elastisitas yang diperoleh dari grafik mengacu kepada hukum Hooke
- Bandingkan modulus Young yang diperoleh dengan literatur, jelaskan !
- Selain metode yang dilakukan ini, metode apa yang dapat digunakan untuk menghitung modulus Young dan jelaskan jawaban anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar